Senin, 28 Februari 2011

Kiamat dalam Pandangan Filosof dan Teolog Islam

Salah satu persoalan penting semenjak dahulu kala dan menjadi perhatian agama-agama, para teolog dan filosof adalah masalah ma'âd (hari kebangkitan) dan kehidupan setelah kematian. Para pengikut agama seluruhnya meyakini kehidupan pasca kematian dan keyakinan ini dipandang sebagai salah satu masalah paling asasi sebuah agama atau mazhab.
Ma'âd bermakna dibangkitkannya manusia setelah kematian dimana manusia kembali hidup dan pada kehidupan baru seluruh amal perbuatannya akan diperhitungkan. Keyakinan ini secara umum, terlepas dari hal-hal detilnya, disepakati oleh seluruh teolog dan filosof Ilahi serta seluruh kaum Muslimin, sesuai dengan ayat al-Qur'an, memiliki keyakinan terhadap adanya hari kebangkitan (ma'âd). 
Adapun berkenaan dengan bagaimana proses terjadinya hari kebangkitan, dalam literatur-literatur Islam ditegaskan tentang adanya ma'âd jasmani. Ma'âd jasmani maksudnya adalah bahwa manusia yang dibangkitkan dan dikumpulkan pada hari Kiamat adalah manusia yang hidup di alam dunia ini dan orang yang dibangkitkan pada hari Kiamat adalah orang yang memiliki bentuk ragawi di dunia (sebagai sebuah realitas yang terdiri dari ruh dan jasad).
Terkait dengan ma'âd jasmani, para teolog semata-mata bersandar pada dalil-dalil referensial (naqli) dan hal ini mereka pandang sebagai perkara ta'abbudi (taken for granted, sudah dari sononya). Namun sekelompok filosof dan khususnya para proponen maktab Peripatetik (Masyya) mengkaji ma'âd jasmani dari sudut pandang akal dan karena mereka tidak mampu memecahkan pelbagai kesulitan-kesulitan ilmiah ma'âd jasmani (di antaranya kemustahilan kembalinya sesuatu yang tiada [i'âda ma'dum]) maka mau tak mau mereka beralih pada ma'âd ruhani dan mengingkari ma'âd jasmani atau minimal mereka berpandangan bahwa ma'âd jasmani tidak dapat ditetapkan dan dibuktikan melalui pisau analisa filosofis.
Sebagian filosof lainnya menggunakan metode khusus untuk menetapkan ma'âd jasmani; di antaranya adalah Mulla Shadra Syirazi yang berpandangan bahwa badan yang dibangkitkan pada hari Kiamat merupakan badan latif (lunak) yang serupa dengan badan duniawi ini, akan tetapi badan latif (lunak) ini memiliki kapasitas untuk hidup abadi. Mulla Shadra menyebut badan seperti ini sebagai badan mitsâli.
Adapun orang-orang yang berbuat kejahatan akan mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya dan menempati neraka jahannam. Keyakinan ini secara umum, terlepas dari hal-hal detilnya, disepakati oleh seluruh teolog dan filosof Ilahi dan seluruh kaum Muslimin sesuai dengan al-Qur'an meyakini akan terjadinya hari kebangkitan.
 
Menetapkan Inti Ma'âd
Dalam ilmu teologi dan filsafat terdapat seabrek dalil yang dapat digunakan untuk menetapkan inti (ashl) ma'âd (hari kebangkitan). Pada kesempatan ini, sebagai perumpamaan kami akan menyebutkan sebagian dari dalil-dalil tersebut:
Ma'âd (hari kebangkitan) merupakan sebuah perkara yang pasti dan hakiki serta tidak terpisah dari masalah penciptaan. Karena gerakan (harâkah) yang terdapat di alam semesta, demikian juga gerakan kehendak manusia yang dalam upayanya melintasi jalan kesempurnaan, tidak bisa terimplementasi tanpa adanya tujuan. Karena itu, kehidupan temporal manusia harus memiliki tujuan yang merupakan jalur dan ujung lintasannya untuk sampai pada kesempurnaan. Bukan sekali berhenti dan berujung pada ketiadaan dan kenihilan. Persoalan ini juga dapat dijelaskan terkait dengan seluruh penciptaan dan dalam perspektif ini bukan hanya manusia yang memiliki hari kebangkitan, melainkan perkara ini terkait dengan seluruh penciptaan. Hal ini juga dinyatakan dalam al-Qur'an sebagaimana pada ayat, "Wamâ khalaqnâ al-samâ wa al-ardh wa ma bainahum bâtilân dzalika zhannulladzina kafarû fawailun lilladzina kafarâ minnnâr." (Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya sia-sia. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka, Qs. Shad [38]:27)
Demikian juga salah satu dalil terpenting bagi kepastian terjadinya ma'âd adalah tuntutan dan keniscayaan keadilan Ilahi; karena apabila setelah kematian, tidak terdapat hari perhitungan, ganjaran dan hukuman maka keniscayaan dari tiadanya perhitungan ini adalah kesamaan antara orang yang taat dan orang yang bermaksiat ('ashi) dan tentu saja Allah Swt sangat mulia dari kondisi seperti ini. Keadilan Ilahi meniscayakan bahwa orang-orang yang mengerjakan kebaikan mendapatkan ganjaran yang setimpal dan orang-orang yang mengerjakan keburukan memperoleh hukuman yang setimpal dengan perbuatan buruk mereka.
Penting untuk disebutkan bahwa di samping dalil-dalil teologis dan filosofis terkait dengan persoalan ma'âd, salah satu tema penting yang memiliki hubungan berkelindan dengan masalah ma'âd adalah penetapan ruh bagi manusia demikian juga penetapan kehidupan barzakh (isthmus). Karena keniscayaan wujud ruh non-material bagi manusia adalah bahwa setelah kematian gerakannya tidak akan berhenti dan akan terus berlanjut pada kehidupan ukhrawi yang selaras dengan amal perbuatannya pada kehidupan duniawi.
 
Bagaimana Proses Terjadinya Ma'âd
Adapun bagaimana proses terjadinya ma'âd harus dikatakan bahwa: apa yang diyakini oleh para pemeluk agama adalah terjadinya ma'âd jasmani. Hal ini juga dinyatakan dalam Islam. Ma'âd jasmani maksudnya adalah bahwa manusia yang dihimpunkan pada hari kebangkitan adalah manusia yang sebelumnya hidup di alam dunia. Dan orang yang dibangkitkan pada hari Kiamat adalah orang yang memiliki corak ragawi, bendawi dan jasmani sedemikian sehingga barang siapa yang melihatnya di dunia maka ia akan berkata bahwa orang ini adalah orang yang ia lihatnya di dunia berikut tipologi duniawinya. Sebagai sebuah realitas yang terangkap dari ruh dan jasad atau benda (jism).
Dalil-dalil yang disodorkan oleh kaum teolog terkait dengan hari kebangkitan semuanya menyoroti masalah penetapan inti terjadinya hari kebangkitan, namun terkait dengan proses terjadinya, jasmani atau ruhani, mereka semata-mata bersandar pada dalil-dalil referensial (naqli) dan memandangnya sebagai suatu hal yang sudah semestinya harus diterima (taken for granted, ta'abbudi).
Demikian juga bertautan dengan hal-hal detil tentang hari kebangkitan; seperti surga, neraka, jembatan (shirat), timbangan amal (mizan) dan sebagainya mereka berpandangan bahwa semata-mata yakin terhadap inti persoalan ini sudah memadai. Pembahasan bagaimana proses terjadinya hari kebangkitan dan dalil-dalil rasionalnya tidak terlalu penting dan hal ini boleh jadi menjadi penyebab munculnya syubha (keraguan) dalam masalah hari kebangkitan.[1]
Namun demikian berbeda dengan kaum teolog, para filosof memberikan perhatian ekstra terhadap persoalan ma'âd jasmani dan masing-masing menyodorkan pandangan khusus dalam masalah ini.
 
Ma'âd Ruhani dan Jasmani dalam Filsafat
Sebagian filosof dan khususnya pengikut maktab filsafat Peripatetik hanya meyakini ma'âd ruhani. Mereka berkata, "Pasca kematian, hubungan ruh dan badan akan terputus. Akan tetapi mengingat ruh merupakan entitas yang murni dari materi, maka kefanaan dan ketiadaan tidak ada jalan baginya. Setelah terputusnya hubungan dengan badan, ruh akan tetap ada.[2] Kelompok filosof ini lantaran tidak mampu memecahkan pelbagai kritikan ilmiah ma'âd jasmani (di antaranya keraguan akan munculnya syubha kembalinya sesuatu yang tiada [i'âda ma'dum]) mau tak mau mereka condong kepada ma'âd ruhani dan mengingkari ma'âd jasmani. Atau mereka berpandangan bahwa ma'âd jasmani tidak dapat ditetapkan dan dibedah dengan menggunakan pisau analisis filsafat.
Filosof Peripatetik semisal Ibnu Sina dalam hal ini berkata, "Menetapkan ma'âd melalui jalan syariat, riwayat dan ayat-ayat dapat dilakukan dengan mudah. Dan sebagian dari hal tersebut dapat dipahami dengan akal, silogisme dan argumentasi. Sebagian hal tersebut adalah masalah kebahagiaan dan kecelakaan jiwa (ma'âd ruhani)….." Setelah menjelaskan dan menafsirkan secara detil tentang masalah kebahagiaan dan penderitaan ruh, Ibnu Sina menjelaskan bahwa ma'âd jasmani yang menjadi obyek pembahasan filsafat tidak dapat ditetapkan melalui jalan rasional.[3]
Sebagian filosof lainnya untuk menetapkan ma'âd jasmani mereka yang memiliki metode khusus di antaranya adalah Mulla Shadra Syirazi yang meyakini bahwa badan yang dibangkitkan pada hari kebangkitan adalah sebuah badan latif (lunak) yang serupa dengan badan duniawi dan memiliki kapasitas yang diperlukan untuk menjalani kehidupan ukhrawi. Mulla Shadra menyebut badan seperti ini sebagai badan mitsali. Di antara filosof yang meyakini ma'âd dengan badan mitsâli adalah Syaikh Syihabuddin Suhrawardi,[4] dengan sedikit perbedaan dengan pandangan Mulla Shadra, termasuk premis-premis rasional yang detil dan setelah melalui pelbagai premis-premis ini, Suhrawardi berpandangan bahwa hakikat jasmani manusia adalah jasmani mitsali. Meski terkadang dapat disimpulkan dari penuturan Mulla Shadra bahwa ia meyakini tentang adanya ma'âd dengan badan material duniawi; akan tetapi pada ghalibnya dari karya-karya Mulla Shadra dapat disimpulan bahwa sandaran utama Mulla Shadra terkait dengan badan yang dibangkitkan pada hari Kiamat adalah badan mitsâli. Dan melalui jalan ini dimana seluruh tipologi jasmani pada tingkatan yang lebih lunak, intensitasnya yang lebih tinggi yang teralisir untuk badan mitsali, Mulla Shadra menetapkan jasmaninya kehidupan ukhrawi. [IQuest]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



[1]. Muhammad Ridha Muzhaffar, 'Aqâid al-Imâmiyah, hal. 127, Intisyarat al-Syarif al-Radhi, Qum, 1411 H.  
[2]. Ja'far Subhani, 'Aqâid Islâmi dar Partû Qur'ân, hal. 582, Nasyr-e Daftar-e Tablighat-e Islami, Qum, 1379 S.  
[3]. Farhangg-e Ma'ârif Islâmi, jil. 3, hal. 1816.  
[4]. 'Aqâid Islâmi dar Partû Qur'ân, hal. 582.  


Link
http://www.wisdoms4all.com/

Manusia Makhluk Pencari Kesempurnaan

Jika kita amati berbagai motif yang ada dalam jiwa manusia dan kecenderungan-kecenderungannya, kita akan temukan bahwa kebanyakan motif utama tersebut adalah keinginan untuk meraih kesempurnaan dan menghindari berbagai kekurangan. Kita tidak akan menemukan seorang pun yang menyukai kekurangan pada dirinya. Manusia senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkan berbagai cela dan cacat yang terdapat pada dirinya sampai ia dapat mencapai kesempurnaan yang diinginkan. Sebelum menghilangkan segala kekurangannya itu, ia berusaha sedapat mungkin untuk menutupinya dari pandangan orang lain. Apabila motif ini berjalan sesuai dengan nalurinya yang sehat, ia akan meningkatkan kesempurnaannya, baik yang bersifat materi maupun maknawi. Namun, bila motif ini menyimpang dari jalannya yang normal –lantaran faktor-faktor dan kondisi tertentu– justru akan melahirkan berbagai sifat buruk seperti congkak, sombong, riya’, dll.
Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa rasa ingin sempurna merupakan faktor yang kuat di dalam jiwa setiap manusia. Tetapi biasanya faktor itu terefleksikan dalam sikap nyata yang dapat menarik perhatian. Kalau saja direnungkan sejenak, kita akan dapat mengetahui bahwa sesungguhnya dasar dan sumber berbagai sikap lahiriah itu adalah cinta kepada kesempurnaan.
Akal sebagai Kesempurnaan Manusia
Sesungguhnya proses perkembangan dan kesempurnaan pada tumbuhan itu bersifat pasti, niscaya dan terpaksa. Karena tumbuhan itu tunduk kepada berbagai faktor dan kondisi yang ada di luar diri mereka. Sebuah pohon tidak tumbuh dengan kehendaknya sendiri, ia tidak menghasilkan buah-buahan sesuai dengan kehendaknya, karena tumbuhan tidak memiliki perasaan dan kehendak. Berbeda halnya dengan binatang; ia mempunyai kehendak dan ikhtiar dalam menempuh kesempurnaannya. Tetapi kehendak dan ikhtiarnya itu timbul dari naluri hewani semata, dimana proses dan aktivitasnya terbatas hanya pada kebutuhan-kebutuhan alamiahnya saja dan atas dasar perasaan yang sempit dan terbatas dengan kadar indra hewaninya.
Lain halnya dengan manusia, di samping memiliki segala kelebihan yang dimiliki tumbuhan dan binatang, ia pun memiliki dua keistimewaan lainnya yang bersifat ruhani. Dari satu sisi, keinginan fitriyahnya tidak dibatasi oleh kebutuhan-kebutuhan alami dan material, dan dari sisi lain ia memiliki kekuatan akal yang dapat memperluas pengetahuannya sampai pada dimensi-dimensi yang tak terbatas. Keistimewaan inilah yang membuat kehendak manusia itu dapat melampaui batasan-batasan materi yang sempit, bahkan ia dapat terus bergerak ke satu tujuan yang tak terbatas.
Sebagaimana kesempurnaan yang dimiliki oleh tumbuhan itu bisa berkembang dengan perantara potensinya yang khas, juga kesempurnaan yang dimiliki oleh binatang itu dapat dicapai dengan kehendaknya yang muncul dari naluri dan pengetahuannya yang bersifat indrawi, demikian pula halnya dengan manusia. Kesempurnaan khas manusia pada hakikatnya terletak pada kesempurnaan ruh yang dapat dicapai melalui kehendaknya dan arahan-arahan akalnya yang sehat, yaitu akal yang telah mengenal berbagai tujuan dan pandangan yang benar. Ketika ia dihadapkan pada berbagai pilihan, akalnya akan memilih sesuatu yang lebih utama dan lebih penting.
Dari sini dapat kita ketahui bahwa perbuatan manusia itu sebenarnya dibentuk oleh kehendak yang muncul dari kecenderungan-kecenderngan dan keinginan-keinginan yang hanya dimiliki oleh manusia dan atas dasar pengarahan akal. Adapun perbuatan yang dilakukan karena motif hewani semata-mata adalah perbuatan yang -tentunya- bersifat hewani pula, sebagaimana gerak yang timbul dari kekuatan mekanik dalam tubuh manusia merupakan sebuah gerak fisik semata-mata.
 Hukum Praktis merupakan Landasan Teoritis
Perbuatan yang disengaja (ihktiyari) merupakan sarana untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dan nilai hasil yang diharapkan itu bergantung kepada kualitas tujuannya dan sejauh mana pengaruhnya terhadap kesempurnaan ruh. Begitu pula, jika perbuatan sengaja itu kehilangan sisi kesempurnaan ruhnya, ia akan membuahkan hasil yang negatif.
Dengan demikian, akal baru akan dapat memberikan penilaian terhadap perbuatan sengaja, apabila ia telah mengetahui jenjang-jenjang kesempurnaan manusia, hakikat wujudnya, dimensi-dimensi yang melingkupi kehidupannya dan jenjang kesempurnaan yang mungkin dapat dicapai olehnya. Artinya, akal harus mengetahui dimensi-dimensi wujud manusia dan tujuan penciptaannya. Oleh karena itu, akal tidak dapat menggunakan ideologi yang benar (nilai-nilai moral yang mengatur perbuatan sengaja) dengan baik, kecuali jika ia mempunyai pandangan yang benar mengenai penciptaan alam semesta dan dapat memecahkan berbagai persoalan yang berhubungan dengannya.
Jika akal tidak dapat memecahkan persoalan-persoalan di atas, ia tidak mungkin dapat menentukan nilai perbuatan tersebut secara pasti. Begitupula, jika akal tidak mengetahui tujuan hidup, ia tidak akan dapat menentukan jalan yang semestinya ditempuh demi tujuan tersebut. Jadi, pengetahuan akan dasar-dasar teoritis dari pandangan dunia merupakan landasan utama bagi nilai-nilai moral dan hukum-hukum praktis akal.
Konklusi
Berdasarkan premis-premis di atas tadi, kita dapat membuktikan pentingnya usaha mencari agama dan mengerahkan segenap kemampuan untuk menemukan ideologi dan keyakinan yang benar melalui argumentasi berikut ini:
Bahwa secara fitriyah, setiap manusia memiliki kecenderungan untuk berusaha menemukan kesempurnaan insaninya dengan melakukan berbagai perbuatan. Tetapi, untuk memilih perbuatan-perbuatan yang dapat menyampaikannya kepada tujuan yang diinginkan, terlebih dahulu ia harus mengetahui puncak kesempurnaannya. Puncak kesempurnaan ini hanya dapat diketahui manakala ia telah mengenal hakikat dirinya, awal dan akhir perjalanan hidup-nya. Kemudian ia pun harus mengetahui adanya hubungan –baik positif maupun negatif– di antara berbagai perbuatan dengan aneka-ragam jenjang kesempurnaan, sehingga ia dapat menemukan jalannya yang tepat. Selama ia belum mengetahui dasar-dasar teoritis pandangan dunia ini, ia tidak akan dapat menemukan sistem nilai dan ideologi yang benar.
Dengan demikian, betapa pentingnya usaha mencari dan mengenal agama yang hak yang mencakup ideologi dan pandangan dunia yang benar. Karena jika tidak demikian, seseorang tidak akan dapat mencapai kesempurnaannya yang hakiki. Dan setiap perbuatan yang dilakukan tidak atas dasar nilai-nilai moral dan dasar-dasar pengetahuan semacam itu, tidak bisa dianggap sebagai perbuatan insani. Mereka yang malas dan enggan mencari agama yang benar, atau mereka yang mengetahui kebenaran namun mengingkarinya dan membelot dari jalannya dengan cara menentangnya dan tunduk sepenuhnya kepada kepentingan hewani dan kenikmatan duniawi yang semu, pada hakikatnya adalah binatang belaka.[www.wisdoms4all.com]
Link

Metode Rasional Mengenal Tuhan

 Mukaddimah
 Tidak seorang pun yang ragu bahwa kehidupan di dunia fana ini penuh dengan berbagai problem dan persoalan, mulai dari persoalan-persoalan ringan sampai kepada persoalan-persoalan prinsipal yang berhubungan dengan keyakinan dan keimanan. Berbagai macam solusi telah ditempuh oleh umat manusia untuk mencapai harapan dan tujuan yang diinginkannya. Biasanya, sebelum seseorang melakukan usaha untuk memecahkan berbagai problem dan persoalan yang dihadapinya -termasuk persoalan-persoalan yang berkaitan dengan agama dan keyakinan- terlebih dahulu ia berpikir untuk mencari dan memilih solusi yang paling baik dan tepat . Cara apakah sebenarnya yang mesti ia tempuh agar dapat memecahkan persoalan tersebut? Manakala ia dihadapkan kepada beberapa metode, metode yang manakah yang paling tepat dan benar untuk ia gunakan? Dan dengan dasar ilmu pengetahuan apakah ia harus mencari, menentukan dan memilihnya? Kajian teknis secara luas dan mendalam sehubungan dengan masalah tersebut dibahas di dalam Epistemologi.
      Macam-macam Pengetahuan
 Manusia adalah makhluk berakal dan senantiasa berpikir. Semakin banyak dan mendalam ia berpikir, semakin banyak pula ilmu pengetahuan yang diperolehnya. Dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan manusia -dilihat dari satu sisi- dapat dibagi menjadi empat macam:
1. Pengetahuan Inderawi atau Eksperimen.
2. Pengetahuan Rasional.
3. Pengetahuan Tekstual atau Dogmatis (Ta’abbudi).
4. Pengetahuan Syuhudi (Penyaksian Batin).
 Berikut ini akan kami jelaskan masing-masing bagian dari keempat macam ilmu pengetahuan tersebut. Setelah itu kami coba menghubungkannya dengan pandangan dunia agar kita dapat menemukan jalan dan cara yang paling tepat untuk memecahkan berbagai persoalan yang berhubungan erat dengan masalah keyakinan dan kepercayaan.
1. Pengetahuan Inderawi atau eksperimen.
Pengetahuan macam yang pertama ini dapat diperoleh seseorang melalui panca inderanya. Artinya seseorang yang memiliki panca indera yang sehat akan dapat memperoleh ilmu pengetahuan dengan cara menggunakan panca inderanya. Berbagai cabang ilmu pengetahuan yang biasanya menggunakan metode ini adalah cabang ilmu yang bersifat empirik seperti : Fisika, Kimia dan Biologi.
2. Pengetahuan Rasional.
Pengetahuan macam yang kedua ini tersusun dari pahaman-pahaman cerapan (mafahim intiza'iyah) yang di dalam pembahasan filsafat biasanya disebut dengan logika sekunder (ma'qulat tsanawiyah). Untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat rasional ini, akal pikiran seseorang memiliki peran utama di samping juga menggunakan panca inderanya dan metode eksperimen dalam membentuk premis-premis analogis. Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang biasanya menggunakan metode ini adalah : Logika, Filsafat dan Matematika.
 3. Pengetahuan Tekstual atau Dogmatis (Ta’abbudi).
Ilmu pengetahuan jenis ketiga ini sangat bergantung kepada ilmu pengetahuan sebelumnya. Dengan kata lain seseorang tidak akan dapat memperoleh ilmu pengetahuan macam ini jika tidak memiliki ilmu pengetahuan sebelumnya sebagai dasar atau sumber untuk memperoleh pengetahuan tersebut. Misalnya pengetahuan yang diperoleh melalui informasi orang lain yang dapat dipercaya kejujurannya. Ilmu pengetahuan para pemeluk agama yang mereka peroleh dari hasil mendengarkan ucapan-ucapan dan ceramah-ceramah para pemuka mereka, merupakan contoh yang jelas bagi pengetahuan dogmatis ini. Bahkan sangat mungkin bahwa keimanan dan keyakinan yang mereka peroleh dengan cara dan melalui jalan tersebut lebih mengakar dibandingkan dengan keimanan dan keyakinan yang mereka peroleh melalui panca indera dan eksperimen.
   4. Pengetahuan Syuhudi (Penyaksian Mata Batin).
Ilmu pengetahuan macam yang keempat ini berbeda dengan pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya. Karena ilmu pengetahuan jenis ini berhubungan langsung dengan maklum atau wujud objeknya, artinya ia tidak lagi menggunakan perantara gambaran konseptual yang ada di benak. Dengan kata lain yang lebih jelas, biasanya seseorang dapat memperoleh suatu ilmu pengetahuan dengan melalui gambaran-gambaran yang ada dibenaknya. Tetapi ilmu pengetahuan syuhudi ini tidak memerlukan gambaran-gambaran yang ada di benak tersebut. Oleh karena itu kelebihan ilmu pengetahuan syuhudi -yang hakiki- ini adalah terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. Tetapi, ilmu pengetahuan syuhudi ini sebenarnya merupakan penafsiran-penafsiran yang dilakukan oleh benak seseorang penyaksi batin terhadap hal-hal yang ia saksikan. Jika demikian halnya, maka sangat mungkin akan terjadi kekeliruan dan kesalahan ketika menafsirkan dan menjelaskan penyaksian batinnya tersebut. Dengan ungkapan lain, bahwa penyaksian hakiki batinnya itu sendiri tidak tersentuh oleh kekeliruan, tetapi penafsiran atas penyaksiannya itulah yang sangat mungkin mengalami kekeliruan dan kesalahan.

      Macam-macam Pandangan Dunia
Setelah kita dapat memahami keempat macam ilmu pengetahuan manusia tadi, maka berdasarkan penjelasan tersebut, pandangan dunia atau pandangan manusia mengenai wujud dan penciptaan alam semesta ini dapat dibagi menjadi empat macam pula:
1. Pandangan dunia empiris. Artinya bahwa seseorang dapat mencapai pandangan universal mengenai wujud dengan menggunakan metode empiris tersebut.
2. Pandangan dunia falsafi. Artinya bahwa seseorang dapat mencapai pandangan universal mengenai wujud dengan cara menggunakan metode filsafat dan kemampuan akalnya.
3. Pandangan dunia agama. Artinya bahwa seseorang dapat mencapai pandangan universal mengenai wujud melalui cara meyakini dan mempercayai petuah-petuah para pemimpin agamanya.
4. Pandangan dunia irfani. Artinya bahwa seseorang dapat mencapai pandangan universal mengenai wujud dengan cara dan jalan syuhudi dan penyaksian mata hati.
Setelah uraian di atas dapat dipahami dengan baik, yang perlu dipertanyakan adalah: apakah masalah-masalah mendasar yang berhubungan dengan pandangan dunia dan keyakinan terhadap wujud pencipta dapat dipecahkan dengan berbagai cara atau dengan salah satu dari cara-cara tersebut, ataukah tidak?
Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan ini, kita perlu mengkaji lebih jauh lagi tentang berbagai metode di atas.

     Keterbatasan metode empiris
Sebagaimana kita ketahui bahwa ruang lingkup pengetahuan empirik itu terbatas hanya pada fenomena-fenomena yang bersifat materi. Dengan demikian sulit bagi kita untuk mengenal dan mengetahui dasar-dasar pandangan dunia mengenai penciptaan alam semesta dan mengatasi berbagai persoalan yang berhubungan dengannya jika hanya mengandalkan data-data penge-tahuan yang diperoleh dengan metode empiris tersebut, mengingat bahwa persoalan-persoalan yang berkaitan dengan masalah keyakinan itu berada di luar jangkauan ilmu-ilmu empiris. Karena ilmu empiris manapun tidak membahas dan menjelaskan mengenai masalah-masalah tersebut. Atas dasar itulah, kita tidak mungkin dapat menetapkan ataupun menafikan wujud Pencipta alam semesta ini melalui metode tersebut, misalnya dengan mengadakan penelitian di laboratorium. Karena kemampuan inderawi tidak akan mampu menilai dan memperoleh kesimpulan tentang ada atau tiadanya sesuatu yang di luar lingkup alam materi.
 Dengan dasar itu dapat dikatakan bahwa pandangan dunia empiris bagaikan “fatamorgana” ketika berhadapan dengan hal-hal yang bersifat nonmateri dan maknawi, karena ia hanya merupakan "pengetahuan tentang alam materi" yang tidak bisa dijadikan alat untuk mengungkap persoalan-persoalan mendasar mengenai wujud pencipta.
Adapun ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui jalur ta’abbudi, tekstual atau dogmatis hanya berperan secara sekunder. Karena pengetahuan tersebut baru dapat digunakan setelah kita dapat membuktikan keberadaan pengetahuan sebelumnya sebagai landasannya. Misalnya untuk mengakui dan menerima risalah seorang nabi, kita harus menetapkan kenabiannya terlebih dahulu . Dan sebelum itu, kita pun harus membuktikan adanya Tuhan Sang Pengutusnya. Karena kita tidak mungkin dapat menetapkan keberadaan Sang Pengutus dan kenabian seorang nabi melalui ucapan nabi itu sendiri. Dan kitapun tidak dapat mengatakan bahwa mengingat kitab suci tertentu telah menjelaskan keberadaan Tuhan, maka masalah wujud Tuhan itu dianggap telah jelas berdasarkan firman Tuhan di dalam kitab tersebut. Tetapi yang benar adalah, setelah kita dapat membuktikan wujud Tuhan dan kenabian seorang nabi yang dipilihnya, dan kitapun telah mengenal utusan-Nya, di samping itu juga kita telah membuktikan kebenaran kitab suci-Nya tersebut, barulah setelah itu kita dapat menerima berbagai macam keyakinan parsial lainnya dan ajaran-ajaran yang bersifat praktis dengan dasar informasi orang yang jujur atau dari sumber yang dapat dipercaya. Dengan demikian, maka pengetahuan dogmatis ini tidak memiliki peran langsung dalam menjawab dan menyelesaikan berbagai persoalan prinsipal yang berhubungan dengan masalah wujud dan penciptaan alam semesta.
Adapun mengenai pengetahuan syuhudi (penyaksian mata batin), tidak mungkin dapat dicapai oleh seseorang dengan cepat dan mudah. Bahkan pengetahuan syuhudi ini memerlukan pembahasan yang luas dan panjang dengan beberapa alasan sebagai berikut :
pertama: Sesungguhnya pandangan dunia seputar penciptaan alam semesta merupakan pengetahuan yang terbentuk dari gambaran-gambaran konseptual di dalam pikiran. Sementara pengetahuan syuhudi sama sekali tidak memerlukan gambaran-gambaran konseptual tersebut. Dengan demikian, penisbahan gambaran-gambaran konseptual kepada konteks syuhudi hanya merupakan toleransi yang dilihat dari sisi sumber kemunculan gambaran-gambaran konseptual tersebut.
 Kedua: Untuk menjelaskan berbagai persoalan syuhudi melalui kata-kata dan konsep, membutuhkan kemampuan dan kekuatan nalar tertentu yang tidak mungkin dapat dicapai oloeh seseorang kecuali setelah memiliki berbagai pengetahuan dasar dan pengalaman yang cukup panjang, yaitu berupa kemampuan analisis rasional dan filosofis. Karena seseorang yang tidak memiliki berbagai pengetahuan dasar dan kekuatan nalar yang tinggi semacam ini akan menggunakan kata-kata, ungkapan-ungkapan dan konsep-konsep yang samar dan mutasyabih. Akibatnya bukan akan memberikan pencerahan jiwa dan pemikiran, tetapi sangat mungkin malah akan menjadi faktor utama bagi terjadinya penyimpangan dan kesesatan.
 Ketiga: Pada kebanyakan kondisi, seringkali terjadi kesamaran dan kekeliruan antara syuhudi hakiki atau hakikat realitas yang disaksikan melalui jalan syuhudi dengan gambaran-gambaran yang bersifat khayalan dan penafsiran konseptual terhadap hakikat tersebut. Bahkan, kekeliruan dan kekaburan itu bisa juga menimpa sekalipun kepada si pelaku syuhud itu sendiri.
 Keempat: Seseorang tidak mungkin dapat mencapai berbagai pengetahuan syuhudi dan penyaksian hakikat mata batin kecuali setelah melakukan riyadhah ruhiyah atau sair-suluk irfani (pelatihan ruhani) selama bertahun-tahun. Tetapi perlu diketahui, bahwa keimanan dan keyakinan seseorang terhadap metode sair-suluk yang merupakan pengetahuan praktis, sangat bergantung kepada pengetahuannya terhadap dasar-dasar teoritis dan persoalan-persoalan yang mendasar dalam pandangan dunia.
Oleh karena itu, sebelum seseorang mulai melakukan sair-suluk, ia harus menuntaskan dan menguasai persoalan-persoalan itu dengan baik, karena pengetahuan syuhudi itu baru bisa diperoleh ketika ia berada pada puncak perjalanan sair-suluknya tersebut. Pada hakikatnya, irfan hakiki itu baru akan dapat dicapai oleh seseorang tatkala ia berusaha dengan sungguh-sungguh dan penuh ikhlas beribadah kepada Tuhannya. Sementara usaha dan suluknya itu sendiri bergantung kepada pengetahuan tentang Tuhannya dan tentang cara beribadah kepada-Nya.

     Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari uraian di atas adalah bahwa satu-satunya jalan bagi seseorang yang beru-saha untuk mencari solusi dalam menghadapi masalah-masalah pokok pandangan dunia dan masalah keyakinan adalah jalan logika atau metode rasional. Dengan demikian maka pandangan dunia yang sebenarnya adalah pandangan dunia falsafi.
Tetapi perlu diketahui bahwa membatasi upaya mencari solusi atas masalah-masalah tersebut pada metode rasional dan premis-premis filosofis, tidak berarti bahwa untuk pencapaian pandangan dunia semacam itu hanya bergantung kepada pemecahan atas seluruh persoalan Filsafat. Tetapi upaya itu cukup hanya dengan mengkaji sebagian masalah filsafat yang sederhana dan tampak gamblang saja. Dengan cara inilah kita dapat membuktikan wujud Tuhan. Hal ini merupakan masalah yang paling penting dalam pandangan dunia, walaupun studi khusus mengenai masalah-masalah ini dan cara menghadapi berbagai kritik serta keraguan dan pemecahannya membutuhkan kejelian filosofis secara luas.
Begitu pula, ketika kita membatasi berbagai pengetahuan yang dapat membuahkan dan menyelesaikan masalah-masalah yang mendasar melalui pengetahuan rasional, hal itu bukan berarti kita mengabaikan pengetahuan-pengetahuan lainnya untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Bahkan kita dapat menggunakan argumen-argumen rasional yang sebagian premisnya dihasilkan dari jalur ilmu syuhiudi atau indera dan eksperimen. Sebagaimana juga kita dapat menggunakan pengetahuan dogmatis atau ta'abbudi untuk menyelesaikan masalah-masalah sekunder dan keyakinan-keyakinan parsial yang biasanya dibuktikan melalui kandungan kitab suci atau referensi-referensi yang merupakan sumber-sumber agama yang dapat dipercaya.
Akhirnya, ketika seseorang telah dapat mencapai suatu keyakinan dan ideologi yang “benar”, dan kemudian ia meneruskan usahanya tersebut dengan gigih, maka -tidak mustahil- ia akan mencapai peringkat mukasyafah dan musyahadah (penyaksian mata batin). Pada pringkat tersebut ia tidak lagi memerlukan pahaman-pahaman, gambaran-gambaran konseptual dan berbagai argumen rasional untuk meyakini wujud Tuhan dan berbagai hakikat realitas.[www.wisdoms4all.com]
Link

Belajar HTML untuk pemula (bag. 4)

Format Teks HTML

Paragraph atau alinea dalam bahasa indonesianya yang memiliki tag <p> untuk awal paragraf sedang untuk tag penutup adalah </p>.
penulisan sintaksnya adalah :

<p>
...................
</p>

tag <p> memiliki attribut align yang memiliki nilai left, right dan center dan sintaksnya sebagai berikut :

<p align="left">
...................
</p>

contoh :

<p align="center">
Ini adalah HTML rata tengah
</p>
<p align="right">
Ini adalah HTML rata kanan
</p>
<p align="left">
Ini adalah HTML rata kiri
</p>

ketiklah contoh di atas pada notepad kemudian simpan dengan nama file format.html dan coba jalankan pada browser dan lihat hasilnya.

Font atau huruf memiliki tag <font> dengan attribute color, face dan size, sintaksnya akan menjadi

<font color="red" face="arial" size="10">
ini HTML font
</font>



 Link

Belajar HTML untuk pemula (bag. 3)

Bentuk HTML tabel pada dasarnya adalah seperti berikut

<table>
<tr>
<td>kolom1 </td><td>kolom2 </td>
</tr>
<tr>
<td>kolom1 </td><td>kolom2 </td>
</table>

Penjelasan

<tabel>dan </tabel>adalah merupakan batasan area HTML untuk tabel.
<tr>dan </tr>menyatakan batasan untuk sebuah baris dalam table.
<td>dan </td>adalah batasan untuk data dalam sebuah sel tabel, pada bentuk penulisan HTML di atas pada kata "kolom1" dan "kolom2" yang pertama menyatakan posisi sel kolom1 baris1 dan kolom2 baris1 sedangkan untuk kata "kolom1" dan "kolom2" yang kedua adalah menyatakan posisi sel berada pada kolom1 baris2 dan kolom2 baris2.

Contoh

<table border="1">
<tr>
<td>baris1 kolom1 </td>
<td>baris1 kolom2 </td>
</tr>
<tr>
<td>baris2 kolom1 </td>
<td>baris2 kolom2 </td>
</tr>
<tr>
<td>baris3 kolom1 </td>
<td>baris3 kolom2 </td>
</tr>

Penambahan border="1" adalah dengan maksud memberikan batasan antar setiap sel dengan sbuah garis atau tabel bergaris, jika tabel dibuat tidak bergaris maka tinggal menghilangkan penulisan border. Angka 1 pada kata border="1" menyatakan nilai atau ukuran garis pada tabel tersebut, semakin besar nilainya maka semakin besar pula garisnya.

ketiklah contoh di atas pada notepad kemudian simpan dengan nama file latihan3.html dan coba jalankan dari browser pada komputer anda.

Hasilnya jika di jalankan pada browser akan terlihat seperti di bawah ini :










Link

Belajar HTML untuk pemula (bag. 2)

Heading atau Judul

Untuk membuat heading atau judul pada HTML terdiri dari :

  1. <h1>Judul 1</h1>
  2. <h2>Judul 2</h2>
  3. <h3>Judul 3</h3>
  4. <h4>Judul 4</h4>
  5. <h5>Judul 5</h5>
  6. <h6>Judul 6</h6>

Penjelasannya :

<h1>....</h1> adalah merupakan penulisan judul dengan ukuran huruf yang paling besar dan untuk <h2>...</h2> dan seterusnya sampai <h6>...</h6> adalah judul kedua sampai dengan judul keenam dengan ukuran huruf semakin besar nilainya maka semakin kecil ukuran hurufnya.

Sebagai praktek buatkan atau ketik kode HTML berikut ini pada notepad kemudian simpan dengan nama file praktek2.html kemudian buka atau jalankan pada web browser anda dan perhatikan hasil yang terjadi.

<h1>Judul Baris Pertama</h1>
<h2>Judul Baris Kedua</h2>
<h3>Judul Baris Ketiga</h3>
<h4>Judul Baris Keempat</h4>
<h5>Judul Baris Kelima</h5>
<h6>Judul Baris Keenam</h6>

Dan hasilnya akan terlihat seperti berikut :

Judul Baris Pertama


Judul Baris Kedua


Judul Baris Ketiga


Judul Baris Keempat


Judul Baris Kelima

Judul Baris Keenam


Selamat mencoba semoga bermanfaat.



Link

Belajar HTML untuk pemula (bag. 1)

Sebelum memulai mempraktekan HTML ada baiknya kenal terlebih dahulu apa itu HTML.

HTML (HiperText Markup Language) adalah merupakan sebuah bahasa text yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web untuk menampilkan informasi-informasi ke sebuah software browser di internet seperti internet explorer, mozila firefox dan lainnya.

Memulai HTML

Software apakah yang digunakan untuk menulis bahasa HTML ? untuk menulis bahasa html biasa digunakan software bawaan windows yaitu notepad tetapi bisa juga menulis HTML pada Microsoft Front Page, DOS Edit.

Untuk membuat sebuah bahasa HTML pada notepad harus disimpan (save) dengan akhiran atau extensi html agar bisa dibaca oleh web browser, sebagai contoh latihan1.html.

Menjalankan HTML

Setelah membuat sebuah proyek HTML dengan cara mengetik pada notepad, selanjutnya HTML tersebut coba dijalankan dengan menggunakan sotware browser yang ada pada komputer anda, misalnya Internet Explorer yang merupakan bawaan windows, atau bisa juga dengan firefox, gunakan salah satunya.

Cara membuka file HTML

Jalankan wbe browser anda (IE atau firefox), jika menggunakan Internet Explorer, maka klik menu File kemudian pilih Open, selanjutnya cari file html yang barusan anda buat kemudian klik open. Apabila menggunakan firefox maka klik menu File kemudian pilih Open File, selanjutnya cari file html yang sudah dibuatkan tadi kemudian klik Open.

Itu adalah langkah-langkah dalam membuat bahasa html hingga menjalankannya pada web browser.

bentuk dasar dari html adalah :

<html>
<head>
<title>
Judul HTML pertamaku
</title>
</head>
<body>
body/isi HTML pertamaku.
</body>
</html>

Untuk mencoba sebuah proyek html anda yang baru, coba buka notepad kemudian ketikan kode di atas dan simpan (save) dengan nama file latihan1.html kemudian coba jalankan pada browser (Internet Explorer/Mozilla Firefox) di komputer anda.

Selamat mencoba
.
    Link

    Minggu, 27 Februari 2011

    Keutamaan Shalawat

    Bershalawat kepada Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa) memiliki banyak keutamaan bagi kita di dunia dan akhirat. Keutamaannya antara lainnya:

    **Pertama:

    Rasulullah saw bersabda:
    “Pada hari kiamat aku akan berada di dekat timbangan. Barangsiapa yang berat amal buruknya di atas amal baiknya, aku akan menutupnya dengan shalawat kepadaku sehingga amal baiknya lebih berat karena shalawat.” (Al-Bihar 7/304/72)

    **Kedua:

    Rasulullah saw bersabda:
    “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku tiga kali setiap hari dan tiga kali setiap malam, karena cinta dan rindu kepadaku, maka Allah azza wa jalla berhak mengampuni dosa-dosanya pada malam itu dan hari itu.” (Ad-Da’awat Ar-Rawandi: 89, bab 224, hadis ke 226)

    **Ketiga:

    Rasulullah saw bersabda:
    “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku ketika akan membaca Al-Qur’an, malaikat akan selalu memohonkan ampunan baginya selama namaku berada dalam kitab itu.” (Al-Bihar 94/71/65)

    **Keempat:

    Rasulullah saw bersabda:
    “Pada suatu malam aku diperjalankan untuk mi’raj ke langit, lalu aku melihat malaikat yang mempunyai seribu tangan, dan setiap tangan mempunyai seribu jari-jemari. Malaikat itu menghitung dengan jari-jemarinya, lalu aku bertanya kepada Jibril: Siapakah malaikat itu dan apa yang sedang dihitungnya? Jibril menjawab: Dia adalah malaikat yang ditugaskan untuk menghitung setiap tetesan hujan, ia menghafal setiap tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke bumi.

    Kemudian aku bertanya kepada malaikat itu: Apakah kamu mengetahui berapa tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke bumi sejak Allah menciptakan dunia?

    Ia menjawab: Ya Rasulallah, demi Allah yang mengutusmu membawa kebenaran kepada makhluk-Nya, aku tidak hanya mengetahui setiap tetesan hujan yang turun dari langit ke bumi, tetapi aku juga mengetahui secara rinci berapa jumlah tetesan hujan yang jatuh di lautan, di daratan, di bangunan, di kebun, di tanah yang bergaram, dan yang jatuh di kuburan.

    Kemudian Rasulullah saw bersabda:
    Aku kagum terhadap kemampuan hafalan dan ingatanmu dalam perhitungan itu.

    Kemudian malaikat itu berkata: Ya Rasulallah, ada yang tak sanggup aku menghafal dan mengingatnya dengan perhitungan tangan dan jari-jemariku ini.

    Rasulullah saw bertanya: Perhitungan apakah itu?

    Ia menjawab: ketika suatu kaum dari ummatmu menghadiri suatu majlis, lalu namamu disebutkan di majlis itu, kemudian mereka bershalawat kepadamu. Pahala shalawat mereka itulah yang tak sanggup aku menghitungnya.” (Al-Mustadrah Syeikh An-Nuri, jilid 5: 355, hadis ke 72)

    **Kelima:

    Rasulullah saw bersabda:
    “Sebagaimana orang bermimpi, aku juga pernah bermimpi pamanku Hamzah bin Abdullah dan saudaraku Ja’far Ath-Thayyar. Mereka memegang tempat makanan yang berisi buah pidara lalu mereka memakannya tak lama kemudian buah pidara itu berubah menjadi buah anggur, lalu mereka memakannya tak lama kemudian buah anggur itu berubah menjadi buah kurma yang masih segar. Saat mereka memakan buah kurma itu tak lama segera aku mendekati mereka dan bertanya kepada mereka: Demi ayahku jadi tebusan kalian, amal apa yang paling utama yang kalian dapatkan? Mereka menjawab: Demi ayahku dan ibuku jadi tebusanmu, kami mendapatkan amal yang paling utama adalah shalawat kepadamu, memberi minuman, dan cinta kepada Ali bin Abi Thalib (sa).” (Ad-Da’awat Ar-Rawandi, hlm 90, bab 224, hadis ke 227)

    **Keenam:

    Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
    “Tidak ada sesuatu amal pun yang lebih berat dalam timbangan daripada shalawat kepada Nabi dan keluarganya. Sungguh akan ada seseorang ketika amalnya diletakkan di timbangan amal, timbangan amalnya miring, kemudian Nabi saw mengeluarkan pahala shalawat untuknya dan meletakkan pada timbangannya, maka beruntunglah ia dengan shalawat itu.” (Al-Kafi, jilid 2, halaman 494)

    **Ketujuh:

    Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
    “Barangsiapa yang tidak sanggup menutupi dosa-dosanya, maka perbanyaklah bershalawat kepada Muhammad dan keluarganya, karena shalawat itu benar-benar dapat menghancurkan dosa-dosa.” (Al-Bihar 94/ 47/2, 94/63/52)

    **Kedelapan:

    Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
    “Ketika nama Nabi saw disebutkan, maka perbanyaklah bershalawat kepadanya, karena orang yang membaca shalawat kepada Nabi saw satu kali, seribu barisan malaikat bershalawat padanya seribu kali, dan belum ada sesuatupun yang kekal dari ciptaan Allah kecuali shalawat kepada hamba-Nya karena shalawat Allah dan shalawat para malaikat-Nya kepadanya. Orang yang tidak mencintai shalawat, ia adalah orang jahil dan tertipudaya, sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya serta Ahlul baitnya berlepas diri darinya.” (Al-Kafi 2: 492)

    Syeikh Abbas Al-Qumi mengatakan bahwa Syeikh Shaduq (ra) meriwayatkan dalam kitabnya Ma’anil Akhbar: Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) menjelaskan tentang makna firman Allah saw, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi…: Shalawat dari Allah azza wa jalla adalah rahmat, shalawat dari malaikat adalah pensucian, dan shalawat dari manusia adalah doa.” (Ma’anil akhbar: 368)

    Dalam kitab yang sama diriwayatkan bahwa perawi hadis ini bertanya: Bagaimana cara kami bershalawat kepada Muhammad dan keluarganya? Beliau menjawab:

    صلوات الله وصلوات ملائكته وانبيائه ورسله وجميع خلقه على محمّد وآل محمّد والسلام عليه وعليهم ورحمه الله وبركاته

    “Semoga shalawat Allah, para malaikat-Nya, para nabi-Nya, para rasul-Nya dan seluruh makhluk-Nya senantiasa tercurahkan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan Allah senantiasa tercurahkan kepadanya dan kepada mereka.”

    Aku bertanya: Apa pahala bagi orang yang bershalawat kepada Nabi dan keluarganya dengan shalawat ini? Beliau menjawab: “Ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti keadaan bayi yang baru lahir dari ibunya.” (Ma’anil akhbar: 368)

    **Kesembilan:

    Syeikh Al-Kulaini meriwayatkan di akhir shalawat yang dibaca setiap waktu Ashar pada hari Jum’at:

    اللّهمّ صلّ على محمّد وآل محمّد الاوصياء المرضيين بأفضل صلواتك وبارك عليهم بأفضل بركاتك والسلام عليه وعليهم ورحمة الله وبركاته

    “Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, para washi yang diridhai, dengan shalawat-Mu yang paling utama, berkahi mereka dengan keberkahan-Mu yang paling utama, dan semoga salam dan rahmat serta keberkahan Allah senantiasa tercurahkan kepadanya dan kepada mereka.”

    Orang yang membaca shalawat ini tujuh kali, Allah akan membalas baginya setiap hamba satu kebaikan, amalnya pada hari itu akan diterima, dan ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya di antara kedua matanya. (Al-Furu’ Al-Kafi 3: 429)

    **Kesepuluh:

    Dalam suatu hadis disebutkan: “Barangsiapa yang membaca shalawat berikut ini sesudah shalat Fajar dan sesudah shalat Zuhur, ia tidak akan mati sebelum berjumpa dengan Al-Qaim (Imam Mahdi) dari keluarga Nabi saw:

    اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَعَجِّلْ فَرَجَهُمْ.

    Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan percepatlah kemenangan mereka .” (Safinah Al-Bihar 5: 170)

    Link
    http://www.alhassanain.com/

    Mengatasi Layar Blank Setelah Upgrade System Linux

     
    Mungkin anda mengalaminya juga, seperti saya yang layarnya menghitam setelah upgrade system secara menyeluruh, apakah upgrade melalui synaptic atau manual.
    Layar menghitam ini saya alami berkali-kali dan selalu setelah upgrade Linux Mint saya ke versi paket-paket yang lebih baru. Awalnya saya sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi dan hanya menduga-duga kalau kernelnya tidak cocok, kalau acpi-nya bermasalah dan lain sebagainya.
    Satu yang tidak pernah saya sadari, bahwa konfigurasi xorg saya-lah yang bermasalah. Masalah ini saya sadari setelah hari ini, selesai mengupdate system Linux Mint 8 saya dari versi kernel dan kawan-kawan dari kernel 2.6.31-14 ke kernel 2.6.31-22 dan kawan-kawannya.
    Laptop saya compaq 515 AMD Athlon X2 64 Bit menggunakan ATI Radeon HD 3200 sebagai vga-nya. Seperti yang sudah dimaklumi driver ini tidak tersedia versi free-nya. Saya sendiri tidak menggunakan driver proprietary dari repository tapi menggunakan driver yang saya download dari situs AMD. Tentu saja, karena ukurannya yang 119Mb membuat saya eman kalau tidak menggunakannya, lagipula driver dari repo ukurannya juga besar dan perlu waktu untuk mendownloadnya.
    Nah, driver ati ini pertama kali diinstall di optimasi untuk versi xorg terinstall. jadi ketika kita mengupdate xorg ke versi yang lebih baru, driver ati ini harus dikonfigurasi ulang dan dioptimasi untuk xorg yang baru.
    Jadi, cara mengatasi layar yang blank setelah startup adalah:
    1. Boot menggunakan mode recovery dan masuk ke root shell
    2. Backup/Hapus file konfigurasi xorg.conf yang ada, jika di backup:
      mv /etc/X11/xorg.conf /etc/X11/xorg.conf-ati.sux
    3. Buatlah file xorg.conf kosong
      touch /etc/X11/xorg.conf
    4. Restart dan boot menggunakan opsi default
      Dan seharusnya, anda bisa boot ke system anda seperti sebelum anda menginstall driver ati, yaitu dalam keadaan desktop effect disabled :-)
    5. Re-install driver VGA ATI-nya
    Nah, sampai disini dulu tips troubleshoot dari saya.
    Jika misalnya anda menggunakan driver lain seperti nvidia, mungkin cara seperti ini bisa juga dicoba.
    Dan jika layar anda blank bukan karena driver vganya bermasalah, silahkan googling untuk mencoba alternatif lainnya.
    Writen by amrinz
    Link :

    http://linuxindo.web.id

    KEADILAN

    Allah Swt berlaku adil terhadap seluruh makhluk-Nya, tanpa membedakan sedikit pun setiap hak masing-masing.
    Secara umum system di ala mini berlandaskan pada keadilan, bukan persamaan. Dalam keadilan, keutamaan menjadi syarat. Sebagaimana keadilan dalam kelas, ditunjukkan dengan memberikan nilai yang sesuai dengan kerja keras dan pemahaman pelajar, bukan memberikan nilai seragam kepada semua pelajar.

    Pada prinsipnya ketidakadilan adalah tidak terpenuhinya hak seseorang. Di alam raya ini, terjadi berbagai perbedaan seperti kualitas penciptaan dan perbedaan nasib. Hal itu seringkali dipandang sebagai sebuah ketidakadilan. Segala ketidakadilan merupakan kezaliman yang disebabkan kebodohan dan ketidak mampuan. Namun Allah Swt suci dari semua sifat kekurangan tersebut.

    Allah Swt maha mengetahui dan selamanya tidak pernah melakukan sesuatu yang tanpa kemaslahatan. Seringkali sebagian dari kita, tidak melihat sesuatu berguna dan tanpa kebaikan sedikit pun. Hal ini, disebabkan keterbatasan pemikiran manusia. Sebagai missal, resep dokter berisi berbagai obat yang memiliki kebaikan untuk pesakit. Namun, kita seringkali tidak mengetahui kebaikan dari obat tersebut.

    Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa Nabi Musa as memohon kepada Allah Swt, agar dijelaskan tentang beberapa keputusan Allah Swt yang terlihat ganjil dari luar. Kemudian, turunlah wahyu kepadanya untuk mengarungi gurung menuju mata air dan menyaksikan peristiwa yang terjadi.

    Nabi Musa as pergi menuju mata air itu dan melihat laki-laki penunggang kuda mendatangi tempat tersebut. Setelah beberapa saat istirahat, kemudian ia meletakkan sekantung uang disekitar lokasi itu, lalu pergi meninggalkan tempat itu. Tidak lama berselang, seorang anak kecil dating mengambil uang tersebut, lantas pergi. Kemudian, datang seorang kakek buta menuju mata air untuk mengambil air wudhu. Pada saat itu, datang laki-laki penunggang kuda hendak mengambil uang dalam kantung yang diletakkan disana. Keduanya terlibat pertikaian dan akhirnya kakek buta itu pun dibunuh.

    Melihat kejadian itu, Nabi Musa as heran dipenuhi rasa gundah. Kemudian wahyu turun kepadanya:"wahai Musa, janganlah gusar. Lelaki penunggang kuda itu mencuri harta orang tua anak kecil tersebut dan sekarang kami mengembalikan uang anak kecil itu. Adapun kakek buta, dia telah membunuh orang tua penunggang kuda dan sekarang menemui balasannya.

    Inilah sebagian dari contoh keadilan Allah Swt di dunia ini. Tetapi, manifestasi keadilan Allah untuk semua, setelah memasuki alam akhirat kelak.





    Sumber :



    http://www.alhassanain.com

    TAUHID

    Blogged with the Flock Browser

    Imam Hasan Askari, Simbol Keteguhan Ahlul Bait as

    Blogged with the Flock Browser

    Al-Sajjad, Penerus Misi Asyura

    Blogged with the Flock Browser

    [Ubuntu] LibreOffice 3.3.1 Telah Hadir dengan Berbagai Perbaikan dan Fitur Baru



    Bagi teman-teman yang sudah menggunakan LibreOffice sebagai pengganti OpenOffice, ada kabar baik untuk kalian. LibreOffice versi 3.3.1 telah hadir dengan membawa berbagai macam perbaikan dan fitur baru di antaranya dukungan import file SVG ke dokumen, kemampuan membuka dokumen RTF yang lebih baik lagi, tampilan jendela "print" yang lebih simpel dan mudah digunakan dan lain-lain. Untuk informasi lebih lanjut mengenai fitur-fitur baru di LibreOffice 3.3.1 silakan klik di sini.


    Jika kalian sudah menginstal LibreOffice dari PPA, kalian bisa melakukan upgrade dengan perintah:
    sudo apt-get update
    sudo apt-get upgrade
    Sedangkan bagi teman-teman yang ingin menginstal LibreOffice untuk kali pertama, silakan ketik perintah berikut di Terminal:
    sudo add-apt-repository ppa:libreoffice/ppa
    sudo apt-get update
    sudo apt-get install libreoffice libreoffice-gnome libreoffice-gtk
    LibreOffice juga tersedia untuk varian Linux yang lain, bahkan tersedia juga versi Windows dan Mac, silakan klik di sini untuk download.

    Selamat mencoba.

    Memperbaiki Komputer Tidak Bisa Booting

    Salah satu kerusakan komputer yang sering saya temukan adalah permasalahan komputer yang tidak bisa booting.   Disini ada beberapa kasus yang bisa terjadi, diantaranya:

    Untuk permasalahan komputer yang setelah booting muncul tampilan bluescreen, saya telah membahasnya dalam postingan tentang cara memperbaiki komputer bluescreen. Begitu juga dengan penyebab dan cara memperbaiki komputer yang sering restart dan memperbaiki komputer sering hang telah saya uraikan dalam postingan beberapa waktu yag lalu. Sedangkan untuk komputer yang tidak bisa booting sama sekali, disini ada beberapa penyebab yang bisa terjadi, diantaranya:


    1. Komputer tidak bisa booting karena Hardisk tidak terdeteksi
    Hal ini biasanya ditandai dengan munculnya pesan Disk Boot failure. Untuk mengatasi masalah ini, kita bisa melakukan beberapa hal diataranya:
    • mengecek kondisi kabel IDE atau SATA pada Hardisk, pastikan sudah terpasang dengan benar.
    • untuk 2 hardisk IDE yang terpasang pada 1 kabel, cek posisi jumper untuk setingan Master dan Slavenya supaya jangan tertukar.
    • cek apakah Hardisk sudah terdeteksi oleh BIOS atau belum, coba di-detect satu persatu. Kalau sama BIOS aja ga terdeteksi berarti masalahnya ada pada hardisk tersebut.
    • coba pegang permukaan hardisk, untuk hardisk yang hidup akan terasa getarannya.

    2. Komputer tidak bisa booting karena permasalahan Memori dan VGA Card.
    Biasanya ditandai dengan terdengarnya bunyi beep yang berulang-ulang, dan tampilan monitor yang tidak mau ngangat. Untuk mengeceknya :
    • coba lepas dulu Memory atau VGA Card, pin-nya dibersihkan dan dipasangkan kembali dengan benar.
    • coba pasang memory di slot yang lain.
    • untuk memory yang lebih dari satu, copot aja dulu yang lainnya dan dites satu persatu.
    • kalau masing terdengar bunyi beep, coba ganti aja dulu Memori atau VGA Cardnya.

    3. Komputer yang tidak mau booting karena Processor kepanasan.
    Masalah Processor yang overheat bisa menyebabkan komputer sering hang, komputer restart sendiri bahkan komputer ga mau booting.
    • Coba dicek kondisi Heatsink dan fan Processor
    • Lihat juga suhu Processor pada Hardware Monitor di BIOS.

    4. Komputer tidak bisa booting karena hardisk atau sistem Windows yang corupt.
    Hal ini bisa dilihat dari pesan yang menunjukkan adanya file yang rusak atau hilang. Untuk mengatasinya:
    • Coba dicek dulu kondisi Memory, kalau terpasang lebih dari satu dan tidak kompatibel, biasanya muncul error sistem windows corupt, jadi lepaskan dulu memory yang tidak sejenis.
    • Repair Hardisk seperti telah saya jelaskan dalam artikel cara memperbaiki hardisk
    • Repair Windows  atau install ulang sistem Windows komputer Anda.

    Mungkin itulah beberapa penyebab komputer tidak bisa booting dan cara pengecekan dan perbaikannya. Untuk mendiagnosa dan memperbaiki komputer tidak bisa booting tersebut kita juga bisa menggunakan CD UBCD for Windows atau Hiren's Boot  CD. Good luck..

    Sabtu, 26 Februari 2011

    Tangan Yang Dicium Rasulullah

        Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa, " Rasulullah Saw yang baru pulang dari peperangan. Ketika tiba di Madinah, beliau disambut banyak orang. Begitu beliau datang, ada seorang penjual air yang mendekati Nabi Saw hendak mencium tngan beliau. Akan tetapi, Nabi Saw tidak mau menerimanya, sebaliknya beliau mengambil tangan penjual air itu untuk dicium.
      Ketika bersentuhan tangan dengan orang itu, Nabi Saw bertanya, "Kenapa tanganmu kasar sekali?" Orang itu menjawab, "Yaa Rasulullah, kerjaan saya ini membelah batu setiap hari, dan belahan batu itu saya jual ke pasar, lalu hasilnya saya gunakan untuk membeli nafkah kepada keluarga saya, karena itulah tangan saya kasar."
       Apa yang dilakukan Nabi yang agung itu? Nabi Muhammad Saw adalah manusia paling mulia, jauh lebih mulia daripada siapapun, tetapi orang yang paling mulia itu begitu melihat tangan yang kasar karena mencari nafkah yang halal, menggenggam tangan itu, dan menciumnya. Saat Rasulullah Saw hendak mencium tangan itu, beliau berkata, "Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada" 'inilah tangan yang tak pernah disentuh api neraka selama-lamanya'."
       Tangan yang tidak pernah disentuh oleh api neraka itu bukan tangan yang lembut, yang berkali-kali membuka ayat-ayat al-Qur'an, bukan tangan yang sekali tanda tangan ratusan rupiah cair, tetapi adalah tangan yang melepuh karena bekerja keras mencari nafkah yang halal. "Kulit yang dicintai oleh Nabi Saw, yaitu kulit yang menghitam karena dibakar terik matahari."
       Hal yang sama terjadi terhadap puteri Rasulullah Saw, yang sangat disayangi lebih dari segala-galanya, Fatimah Az-Zahra. Ketika Rasulullah tengah duduk bersama orang banyak, Fatimah datang, lalu Nabi Saw berdiri menyambut puterinya dan mengambil tangan Fatimah serta menciumnya. "Bayangkan, orang-orang di zaman Nabi Saw itu berebut untuk mencium tangan Nabi Saw, tetapi saat itu, Nabi Saw malah mencium tangan orang lain. Mengapa Nabi Saw mencium tangan Sayyidah Fatimah? Ada sebuah riwayat: "Katika hendak berangkat ke masjid, Salman Al-Farisi mendengar tangisan anak-anak kecil, yaitu Hasan dan Husain dari rumah Fatimah. Saat singgah di rumah Fatimah, ia melihat sang ibu sedang sibuk menggiling gandum, dan tidak ada yang membantunya untuk mengurus anak-anaknya sehingga Salman menawarkan diri, "Biarlah saya(Salman) yang menggiling gandum itu, dan ibunda yang mengurus anak-anak itu." Ketika menggiling gandum, Salman melihat tangan Sayyidah Fatimah kasar, melepuh karena setiap hari bekerja keras tanpa seorang pun yang membantunya di rumah.
        Fatimah Az-Zahra sudah terbiasa bekerja keras tiap hari sambil mengurus anak-anaknya, bahkan pernah bekerja merajut (memintal) benang (Kain) di rumah orang Yahudi, yang upahnya adalah sebungkus gandum yang dibuat roti untuk berbuka puasa. Suatu saat, ketika roti siap dihidangkan untuk berbuka, tiba-tiba ada yang berteriak-teriak dari luar rumah, "Ya Ahlulbait Nabi saw, Wahai Keluarga Nabi, saya sudah beberapa hari tidak makan, bantulah saya, wahai keluaga Nabi!" Seketika itu juga seluruh makanan yang ada diatas meja diserahkan kepada orang miskin itu, sehingga keluarga Nabi saw tidak berbuka puasa kecuali hanya air minum saja.
       Peristiwa tersebut terjadi tiga hari berturut-turut. Selama tiga hari itu, keluarga Nabi saw tidak makan apa-apa. Mereka memberikan makanan yang mereka perlukan atau butuhkan kepada orang-orang miskin, anak-anak yatim, dan tawanan. Keluarga Nabi saw berkata, "Kami memberikan makan kepada kalian dengan tidak mengharap balasan dan terima kasih, kami memberikan semata-mata karena Allah Swt.
      Para sahabat ketika hendak menemui Nabi saw, harus mencari di tengah-tengah orang miskin dan rakyat kecil sebagaimana hadist beliau, "Kudzuni fii dhu'afaikum," 'Carilah aku di tengah-tengah orang kecil (miskin) di antara kamu.
        Sekarang pun kalau kita mau mencari Rasulullah saw, carilah di tengah-tengah orang miskin, karena tidak ada tempat yang paling dicintai Rasulullah saw, selain tempat-tempat orang miskin, rakyat kecil, sampai beliau berdoa di tengah-tengah orang banyak, "Allahumma 'ahyini miskinan...," 'Ya Allah hidupkanlah aku di tengah orang-orang miskin, wafatkan aku di tengah-tengah orang miskin, dan bangkitkanlah aku di hari kiamat bersama orang-orang miskin juga.
       ketika Aisyah, isteri nabi saw, meminta wasiat kepadanya, "Ya Rasulullah, aku ingin dekat dengan Allah, bagaimana caranya? Nabi saw bersabda, "Dekatilah orang-orang miskin, nanti kamu akan dekat dengan Allah, dekatilah orang-orang kecil." Dan Rasulullah saw berkata lagi kepada Aisyah, "Kepadaku diperlihatkan semua penghuni surga, ternyata yang aku saksikan kebanyakan penghuni surga itu adalah orang-orang miskin, dan kebanyakan penghuni neraka itu orang-orang kaya."
    Ketika orang-orang miskin bertanya, "Orang kaya itu enak, bisa bersedekah dan kami ini apa yang mau kami sedekahkan." Rasulullah saw menjawab, "Bacalah oleh kalian "Syubhanallah walhamdulillah`wala'ilahailallah wallahu akbar", itu sama nilainya dengan sedekah orang kaya." Orang miskin itu bertanya lagi, "Tetapi Ya Rasulullah, orang kaya itu bisa baca zikir seperti itu." Lalu Rasulullah bersabda, "Ada di antara dosa-dosa yang tidak bisa ditebus oleh apapun kecuali dengan sulitnya mencari nafkah yang halal". Ada dosa yang tidak bisa ditebus dengan ratusan pergi haji, dan ada dosa yang tidak bisa ditebus dengan baca zikir itu, dan ada dosa yang tidak bisa ditebus dengan setinggi gunung emas sekali pun. Dan dosa itu hanya bisa ditebus dengan kesengsaraan dalam mencari nafkah yang halal, sulitnya mencari uang, itulah yang menjadi penghapus terhadap dosa-dosa." Rasulullah saw melanjutkan, "Orang miskin lebih cepat masuk surganya ketimbang orang kaya." Hal ini tidak berarti kita hanya mempertahankan kemiskinan, tetapi bagaimana kalau kita mau kaya apa dipaksakan juga, tentunya tidakan!, yang memang susah kaya ya... gak bisa kaya. []
    *Sumber Majalah Syi'ar. (Oleh : Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat)

    Jumat, 25 Februari 2011

    Cara membuat koneksi antar laptop dengan Wireless

    Kalau anda mempunyai dua buah laptop atau lebih atau komputer desktop yang mempunyai wireless LAN card (wifi) dan antara masing – masing laptop/ komputer tersebut ingin terhubung,menghubungkan atau terkoneksi satu sama lain sehingga dapat sharing data, printer, internet, remote komputer dll. Cara sederhana dapat dilakukan dengan koneksi adhoc yaitu koneksi wireless LAN tanpa menggunakan akses point, terhubung langsung antara komputer ke komputer lainnya tanpa menggunakan kabel.


    Setting koneksi adhoc untuk windows xp sp2 adalah sebagai berikut :
    • Nyalakan wifi
    • Masuk ke network connection (klik start -;Control Panel -; Network and internet connection -; Network Connection )
    • Klik kanan pada wireless network connection, kemudian klik properties
    • Pilih Tab Wireless Networks --; klik Advanced
    • Pilih Computer-to-computer (ad hoc) networks only
    • Klik Close, Tampilan akan kembali ke jendela Wireless Network Connnection Properties
    • Pada Preferred networks , klik Add
    • Beri nama Network name (SSID) sesuai dengan yang kita inginkan misalnya contoh disini saya beri nama mynet (pada komputer yang lain namanya harus sama (mynet)).-;klik OK
    • Pada Wireless network key, agar lebih mudah dulu network Authentication diisi : Open , pada Data encryption diisi : Disable. ( kalau mau langsung pakai proteksi juga silakan, tapi sebaiknya seperti ini dulu, nanti kalau sudah berhasil koneksinya silakan utak-atik option ini )

    Sehingga pada preferred networks akan tampil nama SSID yang sudah kita buat dengan nama mynet -; klik ok untuk keluar.

    • Lakukan hal / langkah yang sama pada laptop/komputer yang lain yang akan dikoneksikan. ( ingat nama /network name (SSID) harus sama ( mynet)).
    • Kalau kedua komputer sudah disetting seperti langkah di atas, langkah selanjutnya adalah tinggal mengkoneksikannya yaitu dengan masuk ke Network Connection, kemudian klik kanan pada Wireless Network Connection --> pilih View available wireless networks.
    Disana akan tampil SSID dengan nama mynet, sorot dengan mouse kemudian klik tombol Connect. Tunggu beberapa saat sampai statusnya Connected.

    •• Sebenarnya kalau komputer kesatu selalu nyala, pada komputer kedua dan ketiga dan seterusnya tidak perlu disetting apapun, cukup nyalakan wifinya, View available wireless networks, pilih dan kemudian Connect. (seperti kalau kita koneksi pada hotspot).

    • Untuk Melihat berhasil tidaknya koneksi antar komputer, kita bisa melakukan perintah ping ke nama komputer lawan.
    - untuk mengetahui nama komputer : klik kanan pada my computer --> properties --> pilih tab Computer Name-->full computer name ( = nama komputer)
    - Buka Command prompt (start --> klik RUN--> ketik cmd--> klik OK )
    - Ketik ping namakomputerlawan (ping spasi nama komputer lawan) tekan enter, kalau berhasil akan ada reply dari komputer lawan.
    - Kalau tidak ada reply bukan berarti belum berhasil, karena mungkin fungsi untuk pingnya dari komputer tersebut disable.

    • Cara lain :
    Dengan melihat IP address yang didapat oleh masing - masing komputer. ( karena cara diatas kita tidak mengisi nomor IP secara manual, tetapi secara otomatis/DHCP, ( maksudnya otomatis disini supaya lebih mudah , di bagian bawah ada cara setting IP secara manual ).
    Cara melihat IP address yang didapat yaitu masuk kembali ke Network Connection--> dobel klik pada wireless network connection yang sedang terkonek--> kemudian klik Support, (dilakukan di kedua komputer ), kemudian bandingkan hasilnya.

    Masing - masing komputer harus mendapat nilai subnet mask yang sama : misal disini subnet masknya didapat 255.255.255.0 (kelas C), komputer-a dan komputer-b harus sama yaitu 255.255.255.0
    Masing - masing komputer harus mendapat IP address yang satu network misal kalau komputer-a mendapat 192.168.0.X, maka komputer-b harus mendapat 192.168.0.X juga (hanya nilai Xnya saja yang berbeda antara komputer a dan b).
    Klik Repair di salah satu komputer kalau tidak didapatkan nilai seperti ketentuan di atas, sampai mendapatkan IP address dan subnet mask yang sesuai.

    Setting IP Secara Manual

    •• Bisa saja pada beberapa kasus akan kesulitan mendapatkan IP sehingga koneksi tidak berhasil, maka kita harus set IP secara manual.
    Caranya :
    -masuk ke network Connections-->klik kanan pada wireless network --> klik properties.
    -Dobel klik pada internet protocol (Tcp/ip) --> klik pada use the following ip address.
    Pada komputer kesatu set ip address : 192.168.0.1 subnet mask: 255.255.255.0
    Pada komputer kedua set ip address : 192.168.0.2 subnet mask: 255.255.255.0
    Pada komputer ketiga set ip address : 192.168.0.3 subnet mask: 255.255.255.0
    Dan seterusnya..
    Apabila komputer kesatu mempunyai koneksi internet dan akan sharing ke yang lainnya, maka pada komputer kedua, ketiga dan seterusnya. Kolom Default Gateway dan Preferred DNS servernya harus diisi yaitu : 192.168.0.1 .

    Untuk melakukan Sharing Data :

    • Klik kanan pada drive atau folder yang akan disharing --> pilih Sharing and security
    --> Contreng pada Share this folder on network, isi Share name.--> klik OK
    • Untuk mengakses data dari komputer lawan bisa dilakukan dengan mengetik di RUN command \\namakomputer atau \\noIPaddress komputer lawan yang akan diakses.

    Untuk Sharing Koneksi Internet

    • Di komputer yang ada koneksi internetnya masuk ke Network Connection --> Klik kanan pada koneksi internet yang akan disharing --> klik properties
    • Pilih Tab Advanced, Contreng Allow other network user to connect through this …,
    • Klik tombol Setting, contreng services yang akan disharing, (yang mutlak untuk sharing internet adalah Web Server (HTTP), yang lainnya HTTPS, FTP, POP3, dll terserah anda sesuai kebutuhan, atau boleh juga pilih semua.-; kemudian klik OK.