Selasa, 01 Maret 2011

Jangan Cuma Melaksanakan Shalat…


Patutkah perkataan ini?


Memang, melaksanakan shalat adalah kewajiban. Shalat secara intrinsik adalah sebuah paket wisata menuju Allah. “Shalat adalah mi’raj Mukmin”, demikian disebutkan dalam sebuah hadis. Di dalamnya terdapat sejumlah aturan protokoler dan simbol-simbol audial seperti bacaan alfatihah dan surah, dan visual, seperti ruku’ dan sujud. Namun, yang lebih utama adalah menegakkannya. Allah swt memerintahkan kita untuk menegakkan shalat, tidak hanya melaksanakannya. Menegakkan shalat (Iqamah ash-shalah) berarti melakasnakan shalat dengan disertai kesadaran akan dimensi eksoteris (shalat lahiriah) dan dimensi esoterisnya (shalat batiniah). Shalat yang ditegakkan dengan dimensi lahir dan batin akan melahirkan sebuah energi positif yang mampu menciptakan perubahan individual dan sosial. Allah menjanjikan shalat yang paripurna akan melahirkan sebuah perubahan sosial; “Sesungguhnya shalat mencegah dari yang kotor dan keji” ( QS. al-Ankabut/29:45) “Sesungguhnya manusia diciptakan gelisah: jika keburukan menimpanya, ia banyak keluh kesah; dan jika kebaikan menimpanya, ia banyak mencegah (dari sedekah). Kecuali mereka yang shalat…” (QS. al-Ma’arij/70:19-22(

Seseorang yang benar-benar memahami hakikat dan seluk beluk shalat hampir dipastikan imun dari segala bentuk kezaliman, baik individual maupun sosial. Penegak shalat tidak akan pernah menjadi asoisal apalagi amoral. Namun, shalat yang hanya kosmetis (lahiriah) sangat mungkin dijadikan sebagai kedok kejahatan. Shalat lahiriah adalah sekedar shalat, bukan menegakkannya. Allah memberi peringatan keras kepada mereka yang hanya memperhatikan aspek lahiriah seperti gerakan dan bacaan tertentu, namun mengabaikan makna dan hikmah rahasianya. Allah berfirman, “Maka celakalah untuk mereka yang shalat, yang lupa akan shalat mereka sendiri. Yaitu mereka yang suka pamrih, lagi enggan memberi pertolongan.” (QS. al-Ma’un/107). Mereka melakukan shalat, mereka tidak menegakkannya. Mereka melakukan gerakan-gerakannya, namun tidak memahami rahasia-rahasianya. Mereka hanya memperhatikan sejadah yang empuk atau lantai marmer yang sejuk, mereka hanya mengenakan kain warna warni yang bernuansa glamour. Merekalah orang-orang yang lupa akan shalat hakiki, karena hati dan jiwanya gersang dari kesadaran akan hakikat, hikmahnya. Merekalah mengesankan shalat sebagai sebuah seremoni yang tidak a-sosial bahkan bernuansa kapitalistik.

Kelak di neraka Saqar, para penghuninya ditanya, “Apa yang membawa kamu sekalian ke neraka?” Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang shalat. Kami tidak pernah memberi makan orang-orang miskin. Kami dahulu terlena bersama mereka yang terlena Dan kami dustakan adanya hari pembalasan sampai datang kepada kami saat keyakinan (mati)” (QS. al-Muddatstsir/74:38-47).” Mereka masuk neraka Saqar karena tidak melakukan shalat yang hakiki sehingga membuat hati mereka bagai batu dan asosial, tidak peduli terhadap kaum miskin, bergaya hidup liar dan melecehkan prinsip kebangkitan saat mereka akan diadili karena perbuatan buruknya. Mereka tidak mengabaikan makna salam, melupakan rahasia alfatihah, mengacuhkan filosofi rukuk dan sujud, dan menganggap shalat sebagai sebuah gerak badan semata.
Makanya, jangan cuma melaksanakan shalat, tapi mari menegakkannya.
By: Muhsin Labib

Komponen-komponen Dasar LAN

Beberapa komponen dasar yang biasanya membentuk suatu LAN adalah sebagai
berikut:


•Workstation
------------
Workstation merupakan node atau host yang berupa suatu sistem komputer.
Sistem komputer ini dapat berupa PC atau dapat pula berupa suatu komputer
yang besar seperti sistem minicomputer, bahkan suatu mainframe.
Workstation dapat bekerja sendiri (stand-alone) dapat pula menggunakan
jaringan untuk bertukar data dengan workstation atau user yang lain.


•Server
-------
Perangkat keras (hardware) yang berfungsi untuk melayani jaringan dan
workstation yang terhubung pada jaringan tersebut.pada umumnya sumber
daya (resources) seperti printer, disk, dan sebagainya yang hendak
digunakan secara bersama oleh para pemakai di workstation berada dan
bekerja pada server. Berdasarkan jenis pelayanannya dikenal disk server,
file server, print server, dan suatu server juga dapat mempunyai beberapa
fungsi pelayanan sekaligus.


•Link (hubungan)
----------------
Workstation dan server tidak dapat berfungsi apabila peralatan tersebut
secara fisik tidak terhubung. Hubungan tersebut dalam LAN dikenal sebagai
media transmisi yang umumnya berupa kabel. Adapun beberapa contoh dari
link adalah:
1.Kabel Twisted Pair
•Kabel ini terbagi dua, yaitu Shielded Twisted Pair dan Unshielded Twisted
Pair(UTP)
•Lebih banyak dikenal karena merupakan kabel telpon
•Relatif murah
•Jarak yang pendek
•Mudah terpengaruh oleh gangguan
•Kecepatan data yang dapat didukung terbatas, 10-16 Mbps


2.Kabel Coaxial
•Umumnya digunakan pada televisi
•Jarak yang relatif lebih jauh
•Kecepatan pengiriman data lebih tinggi di banding Twisted Pair, 30 Mbps
•Harga yang relatif tidak mahal
•Ukurannya lebih besar dari Twisted Pair


3.Kabel Fiber Optic
•Jarak yang jauh
•Kecepatan data yang tinggi, 100 Mbps
•Ukuran yang relatif kecil
•Sulit dipengaruhi gangguan
•Harga yang relatif masih mahal
•Instalasi yang relatif sulit




•Network Interface Card (NIC)
-----------------------------
Suatu workstation tidak dihubungkan secara langsung dengan kabel jaringan
ataupun tranceiver cable, tetapi melalui suatu rangkaian elektronika yang
dirancang khusus untuk menangani network protocol yang dikenal dengan
Network Interface Card (NIC).


•Network Software
-----------------
Tanpa adanya software jaringan maka jaringan tersebut tidak akan bekerja
sebagaimana yang dikehendaki. Software ini juga yang memungkinkan sistem
komputer yang satu berkomunikasi dengan sistem komputer yang lain.


Peralatan Pendukung LAN
=======================


a.Repeater
------------
•Pada OSI, bekerja pada lapisan Physical
•Meneruskan dan memperkuat sinyal
•Banyak digunakan pada topologi Bus
•Penggunaannya mudah dan Harga yang relatif murah
•Tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga penyampaian
data secara broadcast
•Hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port sibuk
maka port-port yang lain harus menunggu.


b.Hub
-----
•Bekerja pada lapisan Physical
•Meneruskan sinyal
•Tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan
•Penggunaannya relatif mudah dan harga yang terjangkau
•Hanya memiliki satu buah domain collision


c.Bridge
--------
•Bekerja di lapisan Data Link
•Telah menggunakan alamat-alamat untuk meneruskan data ke tujuannya
•Secara otomatis membuat tabel penterjemah untuk diterima masing2 port


d.Switch
--------
•Bekerja di lapisan Data Link
•Setiap port didalam swith memiliki domain collision sendiri-sendiri
•Memiliki tabel penterjemah pusat yang memiliki daftar penterjemah untuk
semua port
•Memungkinkan transmisi secara full duflex (dua arah)


e.Router
--------
•Router berfungsi menyaring atau memfilter lalu lintas data
•Menentukan dan memilih jalur alternatif yang akan dilalui oleh data
•Menghubungkan antar jaringan LAN, bahkan dengan WAN

 Link
http://blog-wandi.blogspot.com

Cara Pasang Kabel Lan

To the point!
 Apa sih kabel UTP itu? (sering disebut kabel lan)
Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair soalnya di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.
Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Nah klo cuman buat misal bikin jaringan komputer di kantor ato kampus ato warnet, paling ngirit ya pake yang kategori 3. Udah lebih dari cukup. Setau gue ada banyak merek yang beredar di pasaran, cuman yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Per meternya berkisar dari Rp. 1500 – 2000,- Kalau mau jatuh murah dan pakenya banyak beli aja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150meteran. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya tuh bentuknya kayak colokan telepon cuman lebih besar. Bilang aja mo beli konektor RJ-45. Harganya klo ngecer sekitar Rp.2500,- an.
Foto RJ45 – Konektor untuk kabel UTP:
rj45
Foto RJ – 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang:
gambar_rj45
Crimp Tool 
Satu lagi yang sangat penting, kamu kudu punya tang khusus buat masang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya “crimp tool”. Ini alat gunanya buat ‘ngematiin’ ato ‘nanem’ ato apalah istilahnya itu konektor ke kabel UTP. Jadi sekali udah di ‘tang’ udah ga bisa dicopot lagi itu konektor. Harganya memang agak mahal dibanding tang biasa. Antara Rp.75rb – 150rb.
Ini foto crimp toolnya:
tang_lan_rj45Dan klo mo lebih ok, biar ga nanggung tambah duit lagi sekitar 125rban buat beli lan tester. belinya yang merek dari taiwan aja. lebih murah. bentuknya tuh kayak kotak, dan ada lampu lednya 8 pasang, bisa kedap kedip.
Ini foto LAN testernya:
tester_lan
OK sekarang peralatan udah siap, kita mulai aja. Secara umum pemasangan kabel UTP ada 2 tipe, tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya.
Bingung?
OK! Untuk tipe straight itu digunakan buat nyambungin dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross untuk client langsung ke client (cpu to cpu) ato dari hub ke hub.
Kita bahas dulu yang tipe straight
Urutan pin tipe straightTipe ini paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya sih begini (dilihat dari bolongannya konektor, dari kiri ke kanan – lihat foto
didibawah) :
ethernet_rj45
2 orange – 1 ijo – 2 biru – 1 ijo – 2 coklat . 2 orange disini maksudnya pasangan orange muda sama orange tua, dst. Tapi ga usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah.
Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung sini urutan pin pertamanya orange muda, maka ujung yang lain urutan ping pertamanya juga harus orange muda. jadi antar ujung saling nyambung.
Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan. Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung cuman pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi soal.
Buat jelasnya coba lihat foto dibawah:
lan_cable11
Straight Tru dan cross pin
Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straigh, yang kanan yang cross
rj45_1
Nah waktu mo pasang kamu potong ujung kabelnya, trus susun kabelnya trus ratain pake piso potong yang ada di crimp tool. Kamu ga perlu repot repot harus ngelepasin isolasi pada bagian ujung kabel,
soalnya waktu kamu masukin itu kabel ke konektor trus di gencet pake crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor nembus mpe dalem kabel. Perhatikan, agar gencetnya yang keras. soalnya klo ga keras kadang itu pin ga tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalo udah trus kamu tes pake lan tester. Masukin ujung ujung kabel ke alatnya, trus nyalain, klo lampu led yang di lan tester nyala semua, dari nomor 1 mpe 8 berarti kamu sukses. Klo ada salah satu yang ga nyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu kamu gencet lagi pake tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalo udah kamu gencet kok masih ga nyambung, coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 blon. Klo ternyata udah bener dan masih gagal, berarti memang kamu hari ini sedang tidak beruntung.. kesian deh.. hehe.. ulang lagi aja.. okay!
LAN TESTER LAN TESTER – alat buat ngecek kabelnya nyambungnya bener ato ga.
Untuk tipe straight klo bener ntar dari led 1 mpe 8 berkedip.
Untuk Tipe Cross
Untuk tipe cross itu dipake buat nyabungin langsung antar 2 pc, ato yang umumnya buat nyambungin antar hub. (misal karena colokan di hubnya kurang). Cara pasangnya juga sebenarnya gampang. sama
seperti tipe straight, pin yang dipake juga sebenarnya cuman 4 pin aja, pin 1-2-3 dan 6. Nah yang beda pas pasangnya. Klo di tipe cross, pin 1 nyambung ke pin 3 ujung yang lain. pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Jelasnya coba deh liat “Gambar 5??. Praktisnya gini, di ujung pertama kamu susun pinnya sesuai standar buat yang tipe “straight” nah di ujung yang laen kamu susun pinnya sesuai
standar buat tipe “cross” masih bingung ? gini deh gampangnya:
ujung pertama:
1: orange muda
2: orange tua
3: ijo muda
4: biru muda
5: biru tua
6: ijo tua
7: coklat muda
8: coklat tua
maka diujung yang lain harus begini:
1: ijo muda
2: ijo tua
3: orange muda
4: biru muda
5: biru tua
6: orange tua
7: coklat muda
8: coklat tua
agak ngerti kan? jadi disini posisi nomor 1,2,3 ma 6 yang dituker.. Nah ntar klo pas di tes pake LAN
tester ntar led 1,2,3, ma 6 saling bertukar. Klo tipe straight kan nyalanya urutan, nah klo tipe cross ada yang lompat lompat. Tapi yang pasti kudu nyala semua tiap led dari nomor 1 mpe 8.
Ok deh selamat bikin jaringan. Semoga kamu bisa berhasil waktu pasang konektor di kabelnya.
 
Link
http://blog-wandi.blogspot.com/