Kamis, 18 November 2010

Karunia Dalam Sebuah Keluarga

Kali ini kita akan membahas sebuah persoalan yang sangat monumental yang kita alami sehari-hari atau pasti akan dialami oleh setiap manusia didunia ini yaitu mengenai keluarga, mengenai masalah akhlak dalam rumah tangga, tentang kesucian sebuah keluarga. Dalam Al-Qur'an kita tentu sudah banyak tahu betapa banyaknya pembahasan atau penjelasan mengenai masalah tersebut, dimana kita akan tahu persis bahwa rumah yang diliputi oleh aroma kasih sayang di dalamnya terjaling kerja sama yan baik antara si suami dan si istri serta anak-anak mereka, selalu dibacakan Al-Qur'an dan dilantumkan zikir,shalat dan puasa selalu ditegakkan, doa dan kebutuhan kepada Tuhan selalu dipanjatkan, adalah rumah tangga yang diagungkan dan dimuliakan oleh Allah SWT.
Dalam pandangan penghuni langit, rumah semacam itu akan nampak bercahaya, sebagaimana gemerlap bintang yang nampak dari bumi, sebaliknya rumah tangga yang selalu dipenuhi perselisihan, tidak terjalin kerja sama yang rapi, didalamnya banyak dilakukan perbuatan dosa. tak lebih rumah yang gelap, suram dan kehilangan berkah, rumah tersebut telah ditinggalkan malaikat dan dikunjungi setan.
Ibadah yang paling baik didalam islam adalah kekhidmatan seorang istri kepada suaminya, dan kekhidmatan seorang suami kepada istrinya tentu jg syahadah di jalan Allah adalah fadhilah yang paling agung. Namun dalam riwayat kita juga menjumpai bahwa apabila seorang istri berkhidmat pada suaminya, seperti memasak dan mencuci dan lain sebagainya, maka Allah akan menganugerahkan pahala seorang syahid.
Paling tingginya Ibadah adalah berkhidmat dalam rumah, apabila anda menginginkan keberkahan menaungi rumah anda, malaikat hilir mudik didalamnya agar usia dan hidup anda dipenuhi keberkahan bahkan lebih mulia dari itu anda akan diberikan keturunan yang berkualitas yang berguna di masyarakat, jagalah dan kuatkanlah selalu hubungan anda degan Allah dan tetap menjalin kasih sayang dengan suami atau istri anda, berbahagialah para suami yang istrinya ridha terhadap mereka dan berbahagialah istri yang suaminya ridha terhadap mereka.
Kepada anda sekalian saya tegaskan apabila anda terdapat makanan haram yang dimakan atau makanan tersebut didapat dari hasil riba, korupsi, atau merampas hak orang, maka rumah anda tidak akan disinggahi malaikat. Malaikat dilangit melihat bahwa rumah tersebut telah hangus terbakar api.
Sayyidinah Ali bin Abi Thalib yang terkenal dengan kezuhudan beliau mengatakan: "Aku tidak akan pernah merampas suatu hak meskipun selembar sayap belalang yang ada dimulut seerkor semut"
Dan dampak yang dirasakan dari perbuatan-perbuatan dosa kita tidak selamanya bersifat material, kadang kala ia berdampak ruhani yang semaki hari semakin mengering lantaran semakin seringnya melakukan kedzaliman atas hak orang laen. Siapakah yang sanggup melihat kenyataan semacam itu, hanya orang-orang yang benar-benar memiliki mata saja, yakni orang yang memiliki mata bashirah (mata bathin).
Pada hari kiamat nanti istrinya akan menjadi musuh dan menggugatnya, dalam riwayat dikatakan bahwa, orang-orang yang akan ditimpa kesialan yang amat sangat dihari kaimat adalah orang yang berusaha mati-matian siang dan malam untuk menghidupi istri dan anaknya, tetapi dihari kiamat nanti istri dan anak-anaknya justru menjadi musuh baginya. "Dan kami hadapkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu sebagai debu yang berterbangan" (QS. Al-Furqon : 23).
Ayat ini mengungkapkan bahwa kendati seseorang beribadah dengan baik, melaksnakan shalat, puasa, haji, namun hanya dikarenakan uang haram yang dimakannya maka semua amalnya tersebut akan raib. Terhadap orang yang mengharapkan pertolongan ia senantiasa mengulurkan tangannya namun takkala tidak mampu dirinya malah mempermainkan harta orang lain. Dikatakan bahwa orang semacam inilah yang memberikan makanan yang hasilkan dari pekerjaan haramnya kepada anak dan istrinya. istri dan anak-anaknya yang pada dasarnya tidak mengetahuinya, tentu akan menyantapnya dengan tenang dan bahagia namun sekarang justru menuntutnya kembali amal kebaikannya harus diberikan kepada mereka. Sementara si suami sendiri harus berjalan menuju neraka tanpa amal secuil pun semua amalnya seketika itu raib dan sirna.
Hak-hak yang dimiliki manusia sangatlah berat, berhati-hatilah anda terhadapnya.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar