Assalamu 'alaika ya Rasulullah
Assalamu 'alaika ya Habiballah
Assalamu 'alaika ayyuhan Nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh
Ya Rasulullah, pada detik-detik terkhir hidupmu suara paraumu kalah oleh teriakan sahabat2mu.
Ya Nabiyallah, dgn santun dan penuh kasih kau didik mereka.
Kau persembahkan semua yg kau miliki untuk mereka
Bemalam-malam kau terjaga. Kau berdiri lama, sampai bengkak2 telapak kakimu!
Kau basahi mukamu dan janggutmu dengan deraian air matamu.
Dan dalam doa2mu kau sebut2 umatmu, kau gumamkan kami.
Kau merintih dihadapan Allah yg Mahakasih,
kau berkali-kali memohon kebahagiaan bagi umatmu, bagi kami semua.
Seakan tak ada yg kau pikirkan sampai sat penghabisan, selain kebahagiaan kami sekalian.
Pada detik2 terakhir bibir sucimu bergetar sambil bersabda :
"I'tuni bishahifatin wa dawat, uktub lakum kitaban lan tadhilu ba'dahu abadan"
Sekarang, apa yg kami lakukan kepadamu?
Pada detik2 terakhir hidupmu, dengan demam yg mengguncang tubuhmu.
Kau hanya meminta satu dari kami, permintaan terakhir.
Bukan untuk kepentinganmu, bukan untuk keselamatanmu
Tapi untuk kepentingan umatmu, untuk keselamatan kami semua
Ya Nabiyallah, permohonan terakhirmu itu tidak kami penuhi.
Sahabat itu malah membentakmu. kami ribut bahkan menuduhmu "meracau!" di hadapan hadiratmu.
Dirumahmu yg suci, kami campakkan permohonanmu yg agung. Umat macam apakah kami ini,
Ya Rasul Allah! Maafkan kami ya Rauuf ya Rahiim!
Taburkanlah kasihmu pada kami, ya Nabiyyar Rahmah!
Assalamu 'alaika ya Habiballah
Assalamu 'alaika ayyuhan Nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh
Ya Rasulullah, pada detik-detik terkhir hidupmu suara paraumu kalah oleh teriakan sahabat2mu.
Ya Nabiyallah, dgn santun dan penuh kasih kau didik mereka.
Kau persembahkan semua yg kau miliki untuk mereka
Bemalam-malam kau terjaga. Kau berdiri lama, sampai bengkak2 telapak kakimu!
Kau basahi mukamu dan janggutmu dengan deraian air matamu.
Dan dalam doa2mu kau sebut2 umatmu, kau gumamkan kami.
Kau merintih dihadapan Allah yg Mahakasih,
kau berkali-kali memohon kebahagiaan bagi umatmu, bagi kami semua.
Seakan tak ada yg kau pikirkan sampai sat penghabisan, selain kebahagiaan kami sekalian.
Pada detik2 terakhir bibir sucimu bergetar sambil bersabda :
"I'tuni bishahifatin wa dawat, uktub lakum kitaban lan tadhilu ba'dahu abadan"
Sekarang, apa yg kami lakukan kepadamu?
Pada detik2 terakhir hidupmu, dengan demam yg mengguncang tubuhmu.
Kau hanya meminta satu dari kami, permintaan terakhir.
Bukan untuk kepentinganmu, bukan untuk keselamatanmu
Tapi untuk kepentingan umatmu, untuk keselamatan kami semua
Ya Nabiyallah, permohonan terakhirmu itu tidak kami penuhi.
Sahabat itu malah membentakmu. kami ribut bahkan menuduhmu "meracau!" di hadapan hadiratmu.
Dirumahmu yg suci, kami campakkan permohonanmu yg agung. Umat macam apakah kami ini,
Ya Rasul Allah! Maafkan kami ya Rauuf ya Rahiim!
Taburkanlah kasihmu pada kami, ya Nabiyyar Rahmah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar